7 Cara Meningkatkan Respon Rate Tracer Study Perguruan Tinggi di Indonesia
Berita Umum | 07 April 2022 | 00:00 WIB
Tracer study adalah alat penting
yang digunakan oleh perguruan tinggi untuk mengukur hasil dari proses
pendidikan terhadap karier lulusan mereka. Melalui tracer study, perguruan
tinggi dapat memperoleh data berharga mengenai penempatan kerja, bidang pekerjaan,
gaji awal, dan perkembangan karier alumni. Namun, salah satu tantangan utama
dalam pelaksanaan tracer study adalah rendahnya respon rate dari alumni.
Berikut adalah tujuh cara yang telah diterapkan oleh berbagai perguruan tinggi
di Indonesia untuk meningkatkan respon rate tracer study:
-
Komunikasi yang Efektif Perguruan tinggi seperti
Universitas Indonesia (UI) menggunakan berbagai saluran komunikasi untuk
menjangkau alumni. Menggabungkan email, pesan teks, dan media sosial telah
terbukti efektif. Selain itu, UI juga mengirimkan pengingat berkala untuk
memastikan alumni menyadari pentingnya partisipasi mereka dalam survei.
Melibatkan alumni dalam komunikasi dua arah dapat membuat mereka merasa
lebih dihargai dan lebih cenderung untuk merespon.
-
Incentive dan Penghargaan Memberikan insentif
adalah salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan respon rate.
Institut Teknologi Bandung (ITB) memberikan voucher belanja atau akses
gratis ke seminar online sebagai bentuk apresiasi kepada alumni yang berpartisipasi
dalam survei. Insentif ini memberikan motivasi tambahan bagi alumni untuk
meluangkan waktu dalam mengisi survei tracer study.
-
Sederhanakan Survei Memastikan survei mudah diisi
dan tidak memakan waktu lama adalah kunci lain dalam meningkatkan respon
rate. Universitas Gadjah Mada (UGM) telah melakukan ini dengan merancang
survei yang ringkas dan langsung ke inti pertanyaan yang dibutuhkan.
Mereka juga menggunakan platform digital yang user-friendly, sehingga
alumni dapat dengan mudah mengisi survei melalui perangkat mobile atau
komputer.
-
Waktu Pengiriman yang Tepat Menentukan waktu yang
tepat untuk mengirimkan survei juga sangat penting. Universitas Diponegoro
(UNDIP) melakukan penelitian kecil untuk menentukan waktu yang paling
efektif untuk mengirimkan survei, dan menemukan bahwa akhir pekan adalah
waktu yang paling baik karena alumni lebih mungkin memiliki waktu luang. Menghindari periode sibuk
seperti musim liburan atau akhir tahun ajaran juga membantu meningkatkan
peluang survei direspon.
-
Penggunaan
Media Sosial Media sosial adalah alat yang sangat efektif dalam menjangkau
alumni. Universitas Airlangga (UNAIR) menggunakan platform seperti
LinkedIn, Facebook, dan Instagram untuk mempromosikan survei mereka.
Dengan memanfaatkan grup alumni dan halaman resmi universitas, UNAIR dapat
menjangkau lebih banyak alumni dengan cara yang lebih personal dan
langsung.
-
Keterlibatan
Alumni Mengajak alumni yang berprestasi untuk membantu menyebarkan survei
dapat meningkatkan respon rate secara signifikan. Universitas Bina
Nusantara (BINUS) melibatkan alumni yang telah sukses dalam karier mereka
untuk menjadi duta tracer study. Alumni ini tidak hanya membantu
menyebarkan survei, tetapi juga berbagi pengalaman mereka dan pentingnya
berpartisipasi dalam tracer study kepada sesama alumni.
-
Follow-Up Tindak lanjut adalah langkah penting yang
tidak boleh diabaikan. Universitas Padjadjaran (UNPAD) melakukan follow-up
secara rutin melalui email dan pesan teks untuk mengingatkan alumni yang
belum merespon. Tindak lanjut ini sering kali menjadi dorongan terakhir
yang dibutuhkan alumni untuk akhirnya mengisi survei. Menyediakan kontak
yang mudah dihubungi untuk bantuan juga meningkatkan kemungkinan alumni
menyelesaikan survei.
Dengan menerapkan
strategi-strategi ini, perguruan tinggi di Indonesia dapat meningkatkan
partisipasi alumni dalam tracer study mereka. Peningkatan respon rate tidak
hanya memberikan data yang lebih akurat dan komprehensif, tetapi juga membantu
perguruan tinggi dalam memperbaiki kurikulum, membangun jaringan alumni, dan
menjalin kemitraan strategis dengan industri. Hasil tracer study yang baik juga
berkontribusi pada proses akreditasi dan peningkatan reputasi perguruan tinggi,
sehingga menarik lebih banyak calon mahasiswa dan meningkatkan kualitas
pendidikan di masa depan.